Friday, August 14, 2009

Rohingya Muslim Yang Ditindas

Siapakah Rohingya itu? oleh Mohd Rafiq

Etnik Rohingya adalah penduduk asli negara bahagian Arakan. Arakan sendiri merupakan sebuah Negara seluas 14.200 mil persegi yang terletak di barat Myanmar. Merupakan daerah pesisir timur teluk benggal yang bergunung-ganang.

Bersempadan dengan utara India, Timur Laut China, Timur Magwe dan Pegu, selatan Irrawady dan barat laut Bangladesh. Ketika ini dihuni oleh sekitar 5 juta penduduk yang terdiri dari dua etnik utama, Muslim Rohingya dan Rakhine / Maghsyang beragama Buddha.

Perkataan Rohingya berasal dari kata Rohang, yang merupakan nama lama dari negara Arakan. Etnis Rohingya sudah tinggal di Arakan sejak abad ke 7 Masehi. Hal ini merupakan bantahan bagi junta militer yang menyatakan, bahawa etnis Rohingya merupakan pendatang yang di tempatkan oleh penjajah Inggris dari Bangladesh. Memang secara fisik etnis Rohingya memiliki kesamaan fisik dengan orang Bangladesh. Merupakan keturunan dari campuran orang bengali, Parsi, Mongol, Turki, Melayu dan Arab menyebabkan kebudayaan Rohingya sedikit berbeza dari kebanyakan orang Myanmar. Termasuk dari segi bahasa yang banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab, Parsi, Urdu dan Bengali.

Arakan dulunya merupakan sebuah negara merdeka yang pernah dikuasai secara bergantian oleh orang Hindu, Buddha dan Muslim. Pada 1203 M Bengal menjadi sebuah negara Islam, dan sejak saat itu pula pengaruh Islam mulai merambah masuk ke wilayah Arakan. Hingga pada akhirnya pada 1430 M Arakan menjadi sebuah negara Muslim. Selama 350 tahun kerajaan Muslim berdiri di Arakan dan Umat Islam hidup dengan aman. Namun pada 24 September 1784 M raja Boddaw Paya dari Burma menakluk Arakan dan menguasainya.

Pada 1824-1826 perang Anglo-Burma pertama berlaku. Ketika perang ini berakhir pada 24 Februari 1426 yang ditandai dengan termetrainya perjanjian Yandabo menyebabkan Burma, Arakan dan Tenasserim dimasukkan ke wilayah British-India.

Lalu dengan Government of India Act. tahun 1935 diputuskan bahwa Burma terpisah dari British-India pada 1 April 1937. Melalui keputusan ini pula di gabungkan Arakan menjadi sebagian British-Burma, bertentangan dengan keinginan majoriti penduduknya yang beragama Islam dan ingin bergabung dengan India. hingga pada akhirnya Arakan menjadi bahagian Burma merdeka pada tahun 1948.

Penduduk Muslim Rohingya merupakan majoriti penduduk di Arakan, dengan jumlah kurang lebih 90 peratus. Namun selama 49 tahun kemerdekaan Burma (Myanmar) jumlah itu terus berusaha dikurangi, mulai dari pengusiran hingga pembunuhan, hingga saat ini hanya tinggal sedikit umat Islam Rohingya di selatan Arakan sedangkan di bagian utara Rohingya masih menjadi majoriti.

Nasib Muslim Rohingya Berubah Setelah Burma Merdeka?

Pada saat bangsa Burma yang lain merayakan kemerdekaan pada tahun 1948, Umat Islam Rohingya justru seakan dipencilkan dari kegembiraan itu. Kerana tidak di undangnya satu pun perwakilan Umat Islam Rohingya saat perjanjian penyatuan Burma di tanda tangani pada 12 September 1947 di Pinlong, negara bagian Shanantara Jenderal Aung San (Ayah tokoh pro Demokrasi Aung San Su Kyi) dan perwakilan dari berbagai etnik di Burma untuk bersama-sama merebut kemerdekaan dari Inggris dan kemudian membentuk negara persekutuan Burma yang terdiri dari negeri negeri sesuai dengan komposisi etnik dan dengan hak untuk menggabungkan diri setelah 10 tahun, Etnik Rohingya sama sekali tidak dilibatkan dalam proses ini.

Berbeza dengan etnik lain yang berhak mendirikan negara sendiri, etnik Rohingya kehilangan haknya, bahkan wilayahnya (Arakan) diserahkan kepada etnik Rakhin yang beragama Buddha, walaupun populasinya kurang dari 10 persen penduduk Arakan. Sejak saat itulah hak-hak etnik Rohingya berusaha dihilangkan oleh parapolitik Buddha Burma.

Bahkan semenjak tentera junta menguasai Burma keadaan semakin buruk, bukan saja hak-hak politik yang dikekang, tetapi juga dalam bidang sosial-budaya, hal ini ditandai dengan ditutupnya tempat-tempat belajar bahasa Rohingya pada tahun 1965 oleh junta.

Bentuk-Bentuk Kekejaman Junta Militer Terhadap Muslim Rohingya?

1. Penafian Pemberian Kewarganegaraan, Hal ini menyebabkan etnik Rohingyamenjadi bangsa tanpa kewarganegaraan. Walaupun mereka merupakan penduduk asliArakan. Hal ini menyebabkan Junta memiliki kebenaran untuk mengusir etnikRohingya dari tanah leluhurnya, akibatnya lebih dari setengah populasi Rohingyadiusir dari Arakan. Kebanyakan saat ini hidup di pengungsian di Bangladesh, Malaysia, Thailand dan Arab Saudi (termasuk Indonesia, pernah perahu etnikRohingya sebanyak 50 orang yang terdampar di Aceh 2 atau 3 tahun lalu. Kesanlainnya adalah perubahan populasi penduduk Arakan, yang mana asalnya 90 peratusMuslim menjadi hanya 30 peratus atau hanya sekitar 1,5 juta dari 5 jutapenduduk, sedangkan selebihnya adalah orang Rakhine (Buddha) dari luar Arakanyang sengaja ditempatkan di Arakan.

2. Sekatan Untuk Berpindah, Etnis Rohingya yang masih tinggal di Myanmarsaat ini menghadapi masalah yang sangat pelik, iaitu larangan perjalanan darisatu daerah ke daerah yang lain. untuk pergi keluar daerah mereka harusmendapatkan kebenaran dari pihak berkuasa tempatan, yang sememangnya amat sulituntuk dilakukan. Selain itu etnik Rohingya di Arakan utara telah dimasukkan kedalam kem padat yang tidak memungkinkan mereka untuk berpindah dan menjadikanmereka sebagai buruh paksa.

3. Sekatan Dalam Kegiatan Ekonomi, Bukan itu sahaja, pihak Junta jugamenolak membrikan izin usaha bagi etnis Rohingya, sedangkan di sisi lain Juntamengenakan cukai yang sangat tinggi bagi etnik Rohingya yang majoritinya adalahpetani dan nelayan. Akibatnya sebagian besar hasil pertanian, perikanan danharta milik etnik Rohingya saat ini telah di sita secara paksa, sebagai hukumankarena tidak mampu membayar cukai.

4. Sekatan Dalam Bidang Pendidikan, Dalam bidang pendidikan hal yang samajuga diterapkan oleh junta. anak-anak etnik Rohingya dilarang masuk keuniversiti yang ada di Myanmar dan pada saat yang bersamaan juga dilarangmelanjutkan pendidikan tinggi keluar Myanmar.

5. Pembunuhan, Penahanan dan Penyiksaan, Pihak Junta telah melakukankekejaman lainnya yaitu berupa pembunuhan etnik Rohingya, bahkan hal inidilakukan secara rambang dalam rangka penghapusan etnik Rohingya. Selain itupenyiksaan dan penahanan secara haram dilakukan setiap hari di Arakan, ratusanetnis Rohingya hilang dan tidak diketahui nasibnya setiap tahun. Saat ini Arakantelah menjadi tempat penyiksaan etnik Rohingya.

6. Buruh Paksa.

7. Pengusiran Etnik Rohingya dari kampung mereka.

8. Penghinaan Terhadap Kaum Wanita dan Sekatan Perkahwinan,bukan sesuatuyang ganjil lagi di Arakan ketika tentara tiba-tiba masuk ke dalam rumah etnikRohingya pada tengah malam dan memperkosa kaum wanita di depan suami dananak-anak mereka. Aduan terhadap perkara ini hanya akan diakhiri denagnpenahanan oleh polis terhadap pelapor bahkan dalam banyak kes pelapor disiksadan dibunuh. Selain dari itu pihak junta juga sengaja menyusahkan gadis-gadisRohingya untuk bernikah dan berkahwin.

9. Rusuhan anti Rohingya, pihak junta sengaja mewujudkan rusuhan diberbagai wilayah Arakan secara sistematik dalam rangka melenyapkan etnik inidari Myanmar, akibatnya ribuan etnik Rohingya mati dan harta benda mereka jugahancur. Dengan cara ini pihak junta boleh lepas tangan terhadap orang awamBuddha yang telah diupah oleh junta untuk membunuhi etnik Rohingya.

10. Penghancuran, Ratusan Masjid dan Madrasah telah dihancurkan oleh pihakjunta, bahkan Al Qur抋n dalam banyak kasus dibakar dan diinjak-injak olehtentara sedangkan kitab-kitab tentang Islam disita dan dijadikan sebagai bahanpembungkus. Pihak junta juga melarang kaum Muslim untuk melakukan berbagaiibadah.

Kesepuluh tersebut tersebut hanya sebagian dari kejahatan pihak junta terhadapkaum Muslimin Rohingya, diwaktu ini jumlah etnis Rohingya di Myanmar dianggarkanseramai 2 juta orang dan sebanyak 1,5 juta diantaranya tinggal di Arakan.Sebanyak 600.000 tinggal di Bangladesh, 350.000 di Pakistan, 400.000 di ArabSaudi dan 100.000 di UAE, Thailand dan Malaysia.

Sampai bilakah kita menutup mata dari kekejaman junta terhadap saudara kita Muslim Rohingya? Kita mungkin tidak peduli dengan kekejaman yang berlaku di Myanmar dan memang seharusnya kita tidak perlu ambil tahu dengan keadaan mereka,tetapi hakikatnya Rohingya adalah saudara kita sesama Islam.

Maka mulai saat ini mari kita bantu saudara kita dengan segenap kemampuan yangkita miliki. Doakan mereka, Doakan laknat dan kehancuran bagi junta, sebarkaninformasi tentang keadaan yang meereka hadapi, kumpulkan bantuan, baik uangmaupun tenaga untuk membebaskan Arakan dari Myanmar.

oleh: Mohd Rafiq

No comments:

Post a Comment